Lola Amaria Bawa Film Labuan Hati ke Italia
A
A
A
JAKARTA - Lola Amaria akan membawa film terbarunya, Labuan Hati ke Italia, tepatnya ke Florence untuk mengikuti festival film di sana. Ini lantaran film yang digarapnya itu menggambarkan pesona Indonesia bagian timur.
“Di sini jumlah penontonnya terbatas ya. Makanya saya akan bawa ke Italia. Saya ikutkan festival di sana. Biar orang luar tahu Indonesia mempunyai alam yang indah,” jelas Lola Amaria.
sebetulnya, Labuan Hati merupakan film drama, tetapi menggambarkan pesona Indonesia bagian timur, yakni Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Kisahnya dimulai saat Nadine Chandrawinata, Ully Triani, dan Kelly Tandiono memiliki tujuan yang sama untuk menjelajahi berbagai tempat wisata.
Namun, apa yang dilakukan ini tak lepas dari permasalahan yang dihadapi pada kehidupan pribadi mereka masing-masing.
Bia melakukan liburan karena untuk menghindari masalah, Indi ingin punya waktu sendiri sebelum menikah, dan Maria hanya ingin menjalankan tugas sebaik mungkin sebagai pemandu wisata. Namun, masalah muncul ketika rekan kerja Maria, Mahesa (Ramon Y Tungka) ikut menemani perjalanan tersebut sebagai instruktur selam.
Bia dan Indi seakan menjadikan Mahesa untuk tempat pelarian dari masalah yang mereka hadapi. Sedangkan Maria tanpa disadari terlibat dipusaran itu serta berpotensi mengganggu kariernya.
Lola Amaria mengaku penggambaran keindahan alam Indonesia bagian timur karena masih banyak tempat di daerah yang belum terjamah, tetapi memiliki panorama yang menakjubkan. Namun, untuk mendapatkan lokasi Labuan Bajo dan Pulau Komodo, dia lebih dulu melakukan riset.
“Aku bolak-balik delapan kali. Naik perahu besar sampai perahu kecil, cari lokasi yang tepat. Jadi memang observasi dulu,” ujarnya.
Hasilnya, Labuan Hati mendapat respons bagus masyarakat Indonesia, meski pada beberapa hari pemutaran di bioskop baru mencapai angka ratusan penonton. Namun, yang menarik, banyak orang daerah yang memintanya untuk membuat film tentang daerah mereka.
“Banyak orang daerah yang iri melihat film ini. Mereka ingin daerahnya juga dibuatkan film, tetapi sekarang saya sedang pikirkan. Saya focus di film ini dulu,” tegasnya.
“Di sini jumlah penontonnya terbatas ya. Makanya saya akan bawa ke Italia. Saya ikutkan festival di sana. Biar orang luar tahu Indonesia mempunyai alam yang indah,” jelas Lola Amaria.
sebetulnya, Labuan Hati merupakan film drama, tetapi menggambarkan pesona Indonesia bagian timur, yakni Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Kisahnya dimulai saat Nadine Chandrawinata, Ully Triani, dan Kelly Tandiono memiliki tujuan yang sama untuk menjelajahi berbagai tempat wisata.
Namun, apa yang dilakukan ini tak lepas dari permasalahan yang dihadapi pada kehidupan pribadi mereka masing-masing.
Bia melakukan liburan karena untuk menghindari masalah, Indi ingin punya waktu sendiri sebelum menikah, dan Maria hanya ingin menjalankan tugas sebaik mungkin sebagai pemandu wisata. Namun, masalah muncul ketika rekan kerja Maria, Mahesa (Ramon Y Tungka) ikut menemani perjalanan tersebut sebagai instruktur selam.
Bia dan Indi seakan menjadikan Mahesa untuk tempat pelarian dari masalah yang mereka hadapi. Sedangkan Maria tanpa disadari terlibat dipusaran itu serta berpotensi mengganggu kariernya.
Lola Amaria mengaku penggambaran keindahan alam Indonesia bagian timur karena masih banyak tempat di daerah yang belum terjamah, tetapi memiliki panorama yang menakjubkan. Namun, untuk mendapatkan lokasi Labuan Bajo dan Pulau Komodo, dia lebih dulu melakukan riset.
“Aku bolak-balik delapan kali. Naik perahu besar sampai perahu kecil, cari lokasi yang tepat. Jadi memang observasi dulu,” ujarnya.
Hasilnya, Labuan Hati mendapat respons bagus masyarakat Indonesia, meski pada beberapa hari pemutaran di bioskop baru mencapai angka ratusan penonton. Namun, yang menarik, banyak orang daerah yang memintanya untuk membuat film tentang daerah mereka.
“Banyak orang daerah yang iri melihat film ini. Mereka ingin daerahnya juga dibuatkan film, tetapi sekarang saya sedang pikirkan. Saya focus di film ini dulu,” tegasnya.
(tdy)